Tepi Laut

Deru laut yang kian bergemuruh

Jerit air yang terus menerus lirih

Kini daratan mati tersibak dusta

Butir pasir tak terhitung angka

 

Dari kejauhan berdiri kokoh pohon nan tua

Bermandikan panas yang tak terhingga   

Awal mula sebuah cerita cinta

Tanpa noda tanpa rasa penuh dusta

 

Beribu ribu karang muda

Berbisik bisik tanpa nada

Rasa iba yang terlalu dalam

Untuk hati yang terlalu tenggelam

 

Buih rindu kian tertanam

Tersusun rapi dalam sebuah kerang

Memaksa keluar tanpa remuk tanpa redam

Untuk dirimu yang telanjur hilang

 

Ampenan, 2021


Di kutip dari buku "Antologi puisi sajak sang Penyair" salah satu puisi karya Maulana Abdi Zahid

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BADAI

PENGAKUAN ADAM

Semua Itu Berujung Pergi